Downsizing

Jonathan Ray
5 min readMay 12, 2021

--

Kedua MacBook saya, ketika saya masih memilikinya

Pada awal tahun 2021, saya mengawali tahun dengan memiliki empat komputer (tiga laptop dan satu desktop). Cerita mengenai dijualnya desktop saya yaitu Mac Mini 2012 sudah pernah saya ceritakan di sini, namun tidak lama dari saya menjual Mac Mini 2012, saya juga menjual satu laptop yaitu MacBook Pro Retina 2012. Sekarang saya hanya memiliki dua laptop yaitu laptop Lenovo yang saya pakai untuk aktivitas sehari-hari (baik di dalam dan luar rumah) dan MacBook Air 2013 yang sudah rusak. Laptop tersebut saya pakai sebagai home theatre PC.

Awalnya saya ingin menjual tiga dari empat komputer yang saya punya untuk menggantinya dengan barang yang lebih baru. Saya ingin hanya memiliki tiga komputer, namun tiga komputer itu harus yang berfungsi normal dan setidaknya termuktahirkan. Sayangnya saya gagal dalam merealisasikan impian tersebut. Kegagalan saya untuk mendapatkan desktop baru sudah dijelaskan dalam cerita Menjuaal Mac Mini 2012 dan saya juga gagal untuk mendapatkan laptop baru. Saya memiliki target untuk membeli satu laptop seharga 8.5 juta untuk menggantikan dua MacBook sekaligus (MacBook Pro Retina 2012 dan MacBook Air 2013), setidaknya untuk desktop replacement sementara (pengganti Mac Mini 2012 sebelum saya dapat merakit PC) sekaligus komputer home theatre. Sayangnya MacBook Pro Retina tersebut hanya dapat dijual seharga 2.5 juta karena kerusakan yang parah. Harga yang sangat murah mengingat harga belinya dahulu yang 18 juta. Parahnya lagi, MacBook Air 2013 tidak ada yang beli karena sudah sangat rusak.

Sampai sekarang, saya sendiri masih bingung apakah saya melakukan hal yang tepat atau tidak. Saya kehilangan dua komputer, dan sejujurnya saya tidak memerlukan uang 2.5 juta tersebut. Uang tersebut terlalu kecil dibandingkan nilai yang laptop tersebut berikan kepada saya. Saya kehilangan dua komputer, memiliki uang yang sedikit (dan tidak dibutuhkan), dan saya tidak bisa mengganti kehilangan tersebut. Sangat bodoh memang. Saya memikirkan diri saya sebagai orang yang punya RTX 2080 Ti, melakukan panic selling ketika 3000-series GPU diluncurkan, dan berakhir dengan uang yang sangat sedikit serta kehilangan GPU, karena sangat sulit untuk membeli GPU di harga MSRP saat zaman sekarang.

Salah satu keunggulan memiliki banyak komputer adalah saya dapat ikut membantu streaming K-Pop group favorit saya, BLACKPINK

Di sisi lain, saya cukup senang akhirnya kekurangan dua komputer. Saya rasa memiliki empat komputer untuk satu orang sangatlah berlebihan. Memang memiliki banyak komputer sangatlah berguna. Ada komputer di meja kerja, di kasur, di depan TV, dan untuk berpergian. Namun mengurusnya cukup rumit. Saya harus selalu men-sync file antar komputer, belum lagi dua dari empat komputer tersebut adalah komputer yang sudah rusak. Sama halnya seperti orang yang memiliki 10 mobil namun hanya sendirian atau tidak berkeluarga. It is fun to change cars every day, you can rent it to friends, but you got to remember to change the oil, do the maintenance for that 10 cars. It seems as a nice problem to have, but it could be overwhelming. Dengan saya yang hanya punya dua komputer, hidup saya sangat straight forward. Saya tahu harus menggunakan komputer apa saat ini, tidak perlu selalu sync data (walaupun sudah sangat mudah karena saya pakai auto-sync Google Drive), dan tidak harus selalu mengatur tiap komputer, karena setiap komputer memiliki konfigurasinya masing-masing, terkadang di komputer A belum update software, dan sebagainya.

Hal ini membuat saya mempertanyakan diri sendiri: berapa jumlah komputer yang ideal? Tentu jawaban ini berbeda untuk setiap orang. Saya rasa hampir setiap orang harusnya memiliki setup tersendiri di rumah. Setup ini tidak harus mahal, mungkin 1 laptop juga cukup. Laptop tersebut dapat dibawa berpergian, dan ketika berada di rumah, tinggal connect ke external display, keyboard, dan mouse. Ada yang bilang bahwa setup ideal adalah memiliki dua komputer, 1 laptop untuk berpergian, dan 1 desktop yang lebih powerful untuk kerja di rumah dan kerja yang lebih berat. Pertanyaan ini juga dapat dijabarkan lagi, seberapa powerful komputer kedua tersebut? Apakah harus sama powerfulnya dengan desktop atau laptop termurah harga 3.5 juta pun cukup? Semua tentu tergantung dengan cara kerja Anda.

Bagi saya, mungkin setup yang ideal adalah memiliki tiga komputer. Satu desktop yang merupakan komputer paling powerful yang saya miliki, satu laptop yang memiliki spek yang cukup powerful, namun tidak berlebihan (15 juta maksimal), dan satu laptop spek standar untuk media consumption (sebagai home theatre PC atau bedroom laptop), laptop tersebut tidak perlu yang powerful, laptop seharga 3.5 juta pun sudah cukup. Itulah setup ideal saya, tetapi saya juga memikirkan bahwa laptop untuk media consumption dapat dikatakan sebagai terlalu redundant. Beberapa orang mungkin lebih memilih untuk membeli tablet seperti iPad untuk sekedar media consumption device-nya.

Salah satu kelemahan memiliki banyak komputer adalah setiap komputer harus selalu dirawat, entah itu dari sisi hardware maupun software

Perjalanan saya untuk menyederhanakan barang yang ada merupakan salah satu pengalaman yang menarik bagi diri sendiri. Saya jadi mengetahui apa saja yang saya butuhkan dan apa yang sebenarnya tidak penting. Sejauh ini setiap barang yang saya miliki memiliki fungsinya yang penting. Setiap barang yang sudah tidak memiliki fungsi akan saya jual, buang, atau berikan kepada teman. Apakah saya kangen memiliki empat komputer? Ya! Namun ketika saya merenunhgkan perjalanan hidup, saya merasa bahwa memiliki empat komputer bukanlah pilihan yang bijak bagi saya, apalagi jika ditinjau seberapa sering saya menggunakan satu komputer dari yang lain.

Saya selalu melihat dengan antusias mengenai komputer dan laptop yang saya incar untuk menggantikan setup saya sekarang, dan saya tahu bahwa apa yang saya dapatkan nanti pasti sangat berguna.

— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —

Sebagai intermezzo, saya selalu menyarankan kepada orang-orang untuk memiliki setup sendiri di rumah, walaupun Anda tidak memiliki komputer lain (hanya memiliki satu laptop). Menurut saya, apalagi di masa Work from Home, memiliki setup yang layak dapat meningkatkan produktivitas. Anda jadi lebih semangat untuk bekerja. Saya sendiri sekarang hanya memiliki satu laptop yang saya gunakan untuk berpergian dan kuliah di rumah, tetapi saya tetap menambahkan monitor tambahan, mouse, dan keyboard external. Hal ini mempermudah saya dalam melakukan aktivitas. Saya dapat melihat ke monitor yang lebih besar, memperoleh kenyamanan mengetik, dan ergonomis yang lebih baik dibandingkan saya hanya melihat layar laptop yang kecil.

Setup saya pada Mei 2021 (laptop dengan monitor, keyboard, dan mouse tambahan)

--

--

Jonathan Ray

Curahan isi otak dan hati oleh seorang yang biasa saja. Opini pribadi, tidak menggambarkan siapapun kecuali saya.