Memiliki Dua Ponsel?
Saat baru memiliki ponsel Samsung Galaxy S9+, yang merupakan ponsel termewah dan termahalnya saya, muncul pikiran, “Sayang amat menggunakan ponsel flagship tiap hari. Apa lebih baik beli ponsel tambahan yang bisa dipakai sehari-hari?”. Memiliki barang yang mewah terasa seperti beban. Saya takut menggunakan ponsel karena bila jatuh atau rusak, biaya perbaikannya mahal. Saya mencari ponsel-ponsel murah dan berniat untuk membelinya, tetapi akhirnya dana tersebut dibelikan sebuah Tablet PC untuk membaca e-book.
Tidak lama kemudian, pemikiran untuk memiliki dua ponsel kembali lagi. Saya berniat memiliki ponsel Xiaomi karena tertarik dengan fitur-fiturnya, tetapi pandemi datang dan penggunaan ponsel pun berkurang. Beberapa tahun setelahnya, saat baterai ponsel mulai boros, pikiran membeli ponsel kedua kembali muncul, tetapi harga Power Bank yang murah dan kosongnya dompet membuat pikiran tersebut tidak terwujud.
Pikiran untuk memiliki dua ponsel kembali lagi akhir-akhir ini. Sekarang, saya memiliki dua alasan yang berbeda dan keduanya tidak berujung pada ponsel yang sama. Berikut adalah pemikiran saya:
1. Saya ingin mencoba untuk (lebih sering) membuat konten. Ponsel terbaik untuk membuat konten adalah iPhone (katanya). Saya ingin belajar membuat konten, mengedit di CapCut, dan kamera iPhone akan memfasilitasi saya dalam hal tersebut. Namun, saya tetap perlu Android untuk beberapa aplikasi khusus.
2. Saya memiliki 2 kartu SIM. Biasanya, saya menggunakan keduanya di ponsel, tetapi karena keterbatasan penyimpanan, saya harus mengorbankan salah satu SIM-nya untuk slot microSD. SIM tersebut berada di tablet saya dan jarang digunakan. Dengan membeli ponsel murah, saya dapat menggunakan SIM tersebut dengan maksimal (mungkin untuk nomor kedua: memisahkan antara personal dan professional).
Kedua pemikiran tersebut hanyalah angan-angan yang mungkin tidak akan terwujud. Saya hanya mencari alasan untuk menambah ponsel dan mencoba suasana baru. Memiliki dua ponsel juga memiliki kekurangannya. Pertama, saya harus mengisi pulsa bagi dua nomor yang berbeda. Kedua, saya harus merawat dua barang sekaligus. Ketiga, kehilangan dua ponsel akan lebih nyesek daripada hanya kehilangan satu. Terakhir, kenapa harus pakai dua ponsel, tidak beli satu yang lebih baik?
Saya sangat tertarik dengan orang-orang yang menggunakan dua ponsel. Untuk apa menggunakan dua ponsel? Sesibuk dan seterikat apa kehidupan mereka sehingga harus memisahkan urusan pribadi dan kerjaan di ponsel yang berbeda? Saya yang berusaha untuk sok-sibuk berniat untuk seperti mereka. Mungkin saja ada saatnya nanti saya harus menjadi seperti mereka.